Cara Kreatif Menulis yang Harus Diketahui
Emanuelsandhu – Untuk bisa menjalankan proses penulisan kreatif secara maksimal dan menghasilkan tulisan yang berkualitas, tentunya untuk mencapainya perlu tahapan demi tahapan. Berikut ini adalah tahapan proses penulisan kreatif yang dapat dilakukan oleh jasa penulis artikel.
1. Persiapan
Proses kreatif menulis dimulai dari tahap persiapan. Pada tahap ini, penulis harus menentukan terlebih dahulu proyek penulisan yang akan ditulis. Pertama putuskan apa yang akan dilakukan dan temukan cara untuk mencapainya. Misalnya, Anda ingin menulis tentang fiksi, nonfiksi, sejarah, dan sebagainya.
Dalam tahap persiapan proses penulisan kreatif diperlukan motivasi. Hal ini karena motivasi dapat menciptakan kebiasaan menulis yang lebih disiplin sehingga tujuan menulis selesai tepat waktu dan tidak memakan waktu terlalu lama. Kemudian penulis juga perlu bertanya pada dirinya sendiri tentang persiapan lainnya.
Lihat ke belakang, ingat apa yang telah Anda lakukan sejauh ini, dan pikirkan tentang bagaimana mendorong diri Anda untuk mencapai sesuatu yang telah Anda capai. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisannya dengan baik.
Selain menentukan tujuan dan cara penulisan, penulis juga diminta untuk mengubah karakter aslinya selama beberapa bulan ke depan agar proyek penulisannya juga terlaksana tanpa mementingkan diri sendiri.
Selanjutnya, tentukan genre tulisan dan buatlah sekreatif dan semenarik mungkin. Penulis juga dapat mencoba genre yang berbeda dari tulisan sebelumnya untuk merangsang rasa ingin tahu dan semangat untuk menulis.
2. Perencanaan
Tahap selanjutnya dalam proses menulis kreatif adalah tahap perencanaan. Dalam fase ini penulis harus melalui beberapa fase, dimulai dengan penelitian dan perencanaan. Misalnya, untuk penulis nonfiksi, proses penulisan kreatif biasanya diawali dengan pemilihan topik. bukan oleh struktur tulisan. Penulis kemudian mencari dan menelaah subjek tulisannya.
Pencarian atau pencarian bahan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti wawancara, penyebaran kuesioner, pencarian jurnal atau arsip di perpustakaan, dan melakukan pencarian dengan berbagai cara. Penulis kemudian dapat mulai mengelompokkan ide dan deskripsi cerita yang mereka dapatkan melalui brainstorming.
Sedangkan bagi penulis fiksi, tahapan yang mereka lalui sama persis antara rencana dan hasil penulisan. Ada juga penulis yang melakukan beberapa perencanaan, namun tetap menulis dan terus menulis hingga selesai. Karena penulis fiksi lebih santai dan bisa mengembangkan idenya di tengah penulisan.
Bagian terpenting dari tahap perencanaan dari proses ini adalah eksplorasi yang dilakukan. Penulis seolah-olah diajak melakukan perjalanan tanpa peta pada setiap kata atau frase yang ditulisnya untuk menemukan ide atau gagasan baru yang kemudian dapat dikembangkan menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tidak tertutup kemungkinan pengarang juga berperan sebagai pembaca yang memiliki persepsi tentang tokoh dan alur yang hanya dapat ditemukan setelah tulisan disusun.
3. Inkubasi
Tahap selanjutnya adalah tahap inkubasi dalam proses ini. Pada tahap ini, penulis sibuk bekerja dan menulis. Namun, ada kalanya penulis mandek dan sulit untuk terus menulis sehingga ide-ide yang dimilikinya tidak berkembang, kalimat-kalimat yang sepertinya mulai jelek dan sebagainya.
Stagnasi ini akan terjadi pada tahap inkubasi. Bila ini terjadi, penulis tidak perlu khawatir. Dia membiarkan proses ini terjadi karena pada dasarnya, melamun, ketidaksadaran dan hal-hal yang membuat hidup terasa seperti berhenti bisa menjadi hal positif dalam hidup.
Bahkan jika keterampilan menulis Anda tampaknya berhenti sejenak, Anda tidak boleh menggunakannya untuk mencari lebih banyak materi atau membaca lebih banyak. Penulis hanya bisa istirahat sejenak dan mulai menulis dengan mengalir tanpa memperhatikan aspek-aspeknya agar tulisannya bisa berkembang kembali dengan baik.
4. Mulai bekerja
Langkah terpenting dalam proses ini adalah mulai bekerja atau menulis. Perlu diperhatikan oleh penulis bahwa memulai menulis tidak dimulai dari kalimat pertama sebuah prosa atau buku lain. Jaga agar buku atau kertas tetap bersih dan putih dan kumpulkan langkah-langkah sebelumnya.
Kemudian membuat coretan pada plot atau garis besar tulisan, dapat dilengkapi dengan sketsa karakter atau deskripsi karakter dan mulai menghubungkan kalimat demi kalimat yang muncul di kepala kita. Proses ini bisa dilakukan hingga terbentuk pola yang memotivasi kita untuk terus menulis.
Selain itu, proses ini dapat dilanjutkan dengan fase mulai menulis ulang atau rewrite dengan beberapa kalimat yang telah disusun dalam baris kalimat yang bermakna. Kemudian, lanjutkan ke tahap menulis berikutnya dan tulisan akan mengalir dengan sendirinya.
Di tengah proses menulis, akan ada saatnya penulis harus menata kembali struktur tulisan, baik komposisi tulisan dan sebagainya, hingga harus memulai dari awal lagi. Inilah yang disebut proses kreatif menulis karena tidak ada kata awal atau akhir yang sebenarnya, melainkan terus melakukan perubahan hingga naskah selesai.
5. Fasih menulis
Ketika proses ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, tidak akan banyak kesulitan. Setidaknya, penulis akan terus menikmati penjelajahan sejarah dan rasa penasarannya, yang hasilnya akan terasa pada saat-saat terakhir.
Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk menjaga jalan cerita, termasuk jumlah kata, jam kerja, dan cara menulis dengan bebas dan cepat tanpa menulis ulang hingga penulisan selesai. Jika ada kesulitan, penulis bisa rehat sejenak sambil jalan-jalan mencari inspirasi.
Menurut para psikolog, melakukan proses ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan sebenarnya tujuannya bukan hanya untuk menulis, tetapi juga untuk mengukur sejauh mana kemampuan otak penulis dan tulisan baru akan menjadi baik setelah semuanya berlalu.
Ketika pikiran tidak fokus dan ada banyak gangguan, pola pikir penulis akan berubah dan dia mungkin kesulitan menulis. Selama tahap ini, dibutuhkan latihan untuk belajar menulis secara terus menerus agar tujuan menulis dapat tercapai dengan benar. Jangan khawatir, kecepatan ini biasanya dialami oleh penulis dan akan diperbaiki juga.
6. Diam dalam mencari ide
Ketika di tengah proses penulisan kreatif, mereka menemukan tulisan yang tidak terstruktur, penulis juga tidak perlu khawatir. Seperti halnya proses hidup, proses ini ada saatnya menyenangkan, ada juga saat berat. Ketika Anda menghadapi rintangan dan masalah sampai otak Anda sepertinya berhenti memberikan kosa kata, Anda berhenti menulis.
Selesaikan kegiatan menulis terlebih dahulu dengan jalan-jalan atau makan makanan enak. Penulis juga dapat menonton film dan melakukan hobi lain untuk memberikan otak dan diri penulis kesempatan untuk mengisi ulang. Setelah itu, proses mengheningkan cipta sejenak akan membuat otak lebih jernih dan lebih cair sehingga bisa menulis kembali.
7. Kemajuan dan penilaian akhir
Dalam proses menulis kreatif, yang dicapai bukan hanya kemajuan atau perbaikan dalam menulis, tetapi lebih pada bagaimana perasaan kita tentang keinginan untuk membuat tulisan menjadi satu kesatuan konsep yang utuh dan lengkap yang telah dirancang sesuai dengan apa yang kita inginkan sejak awal.
Dalam proses ini, penulis dapat mengukur sejauh mana hasil karya tercapai dan sesuai atau tidak dengan tujuan awal penulisan. Setelah penulis membuat kemajuan, mereka tidak kembali ke kualitas awal mereka, sehingga kualitas dinilai lebih baik secara keseluruhan dan dapat terus ditingkatkan.
Bagi kebanyakan penulis, tidak ada yang berakhir dalam proses ini. Ketika mereka selesai menulis, mereka akan meninjau kembali pekerjaan mereka. Setelah pekerjaan diposting, mereka harus menilai kekurangan dari pekerjaan yang telah mereka lakukan.
8. Judul
Yang tidak kalah penting dalam proses ini adalah pembuatan judul. Karena judul merupakan kesan pertama pembaca terlepas dari apakah karya atau tulisan sastra yang disajikan menarik atau tidak. Untuk membuat judul, penulis dapat mengikuti penulis sebelumnya.
Namun akan lebih baik bila penulis mampu menyampaikan kalimat kalimat kita dan memastikan bahwa kalimat tersebut mengandung informasi yang menarik tentang isi tulisan yang telah terbentuk. Judul yang catchy akan membuat pembaca semakin tertarik untuk membaca artikel tersebut.