Hiburan

4 Tim Terbaik Free Fire dari Indonesia akan berjuang di ajang event Free Fire SEA Invitational

Free Fire UPoint Esports Minor League 2020 Masuk Playoff dan Grand Final

Event terbesar yang diselenggarakan di Asia Tenggara yaitu Event Free Fire SEA Invitational atau yang biasa disingkat (FFSI), gelaran ini akan di mulai pada tanggal 12 sampai 28 Mei 2023 mendatang. Kompetisi ini mengusung tema Light Your Fire yang akan mempertemukan 18 tim terbaik dari kawasan MCPS ( Malaysia, Kamjoa, Filipina, Dan Sri Lanka), Indonesia, Vietnam, Timur Tengah, Eropa Dan Afrika.

Kompetisi yang akan membagikan hadiah total sebesar USD 300.000 ini akan di bagi menjadi dua babak penyisihan, yang pertama babak penyisihan grup dan yang kedua fase Grand Final yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 sampai 28 Mei 2023.

Pada Event kali ini Indonesia berhasil mengirimkan wakilnya sebanyak empat tim, yaitu Genesis Dogma SF, First Raiders Eclipse, Moprh Team, Dan G arsy Aphrodite. Yang keempat tim tersebut adalah 4 tim terbaik yang menduduki posisi 4 besar pada gelaran event Free Fire Master League Season 7.

Pada babak penyisihan FFSI akan ada 18 tim yang akan dibagi menjadi 3 grup. Pada fase penyisihan grup tersebut, setiap tim akan memainkan total 24 round pertandingan. Pembagian grup akan dilakukan dengan adanya aturan dalam setiap grup adalah juara dan runner up tidak boleh berada pada grup yang sama, serta pembagiannya tidak boleh memiliki dua tim dengan wilayah yang sama.

Setelah lolos dari fase penyisihan grup, sebanyak 12 tim yang akan lolos melanjutkan babak fase grand final pada tanggal 26 sampai 28 Mei 2023. Pada Fase Grand Final ini semua tim akan bertanding sebanyak 6 round per harinya untuk memperebutkan gelar juara FFSI Perdana di tahun 2023.

Semua pertandingan yang terselenggara pada event kali ini akan ditayangkan melalui akun youtube FF Esports ID, dan pertandingannya akan ditayangkan mulai pukul 19.00.

Berikut daftar lengkap peserta yang mengikuti event bergengsi Free Fire SEA Invitational kali ini :

  1. Genesis Dogma SF (ID)
  2. First Raiders Eclipse (ID)
  3. Morph Team (ID)
  4. G Arsy Aphrodite (ID)
  5. Earena (TH)
  6. Evos Phoenix (TH)
  7. Magic Esport (TH)
  8. FW Esports (TH)
  9. Team Flash (VN)
  10. SBTC Esports (VN)
  11. LGDS (TW)
  12. RZX x Legacy (PK)
  13. Alpha (MEA)
  14. Vastomundo (EU)
  15. Farang Esports (MCPS)
  16. Eagle Esport (VN)
  17. Expand (MCPS)
  18. P Esports (VN)

Genesis Dogma SF yang menjuarai turnamen Esports Free Fire Master League Season 7 secara otomatis mendapatkan undangan untuk mengikuti event bergengsi ini. Pada Grand Final yang di selenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Genesis Dogma SF meraih poin 72 dan posisi kedua diraih oleh First Raiders Eclipse yang unggul selisih sebesar 1 poin.

Dengan hasil ini tim Genesis Dogma SF menjadi pencetak sejarah dengan membukukan bahwa tim komunitas yang berhasil meraih gelar juara pertama dari online qualifier dan berhasil merebut gelar juara pertama pada seri FFML season 7.

“Kemenangan ini menjadi bukti bahwa perjuangan yang dilakukan oleh timnya tidak pernah sia-sia, dan memuktikan siapapun bisa menjadi juara”, dikutip dari McGirt Lamberth Robert Uniplaita selaku Manager tim Genesis Dogma SF

McGirt menambahkan proses perjalanan mereka dari online qualifier sampai melaju ke babak final lalu menjadi juara Season 7 adalah sesuatu yang sangat tidak ternilai.

Berkat torehan ini, tim Genesis Dogma SF mewakili salah satu dari 4 tim yang akan bertarung di event Free Fire SEA Invitational yang akan diselenggarakan pada 12.-28 mei mendatang.

Dan tiga perwakilan lainnya akan diikuti oleh posisi peringkat empat besar event Free Fire Master League Season 7 yaitu First Raiders Eclipse, Morph Team dan G Arsy Aphrodite yang masing masing berurutan dari peringkat runner up sampai peringkat 4.

Jane Callista Menggelar Konser Pertamanya Dengan Bahagia

Jane Callista Menggelar Konser Pertamanya Dengan Bahagia

Emanuelsandhu – Konser The Sky & I Jane Callista sukses digelar secara live pada 23 Juli 2022, bertepatan dengan perayaan Hari Anak Nasional, di Indonesian French Institute, Thamrin Jakarta. Konser yang berlangsung dua kali di hari yang sama, yakni pada pukul 16.00 dan 19.00 WIB, ludes terjual dan berhasil menghibur seluruh penonton yang hadir.

Jane Callista adalah penyanyi muda Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai festival vokal internasional di Eropa, Asia dan Amerika. Baru-baru ini, Jane memenangkan festival suara dunia di Italia, memenangkan gelar juara dunia Grand Prix Dunia Junior Sanremo 2022, yang diadakan di Sanremo – Italia, pada Mei 2022.

Jane Callista, yang kini berusia 14 tahun, menyanyikan beberapa lagu ciptaannya sendiri dalam konser solonya yang diselenggarakan oleh Erico Felix (sutradara musik). Misalnya Rain, Nobody’s Perfect, Just You Wait yang meraih penghargaan dalam kompetisi penulisan lagu internasional, dan dua lagu motivasi terbarunya yang memenangkan penghargaan di Inggris dan dibawakan secara live untuk pertama kalinya berjudul “The Sky & Saya” dan “Kotak Pandora”. Jane eligió “The Sky & I” sebagai judul su concierto en vivo porque el tema de esta canción trata sobre los sueños y esperanzas de Jane, que no se limitan al cielo, como en una de las letras, “… nada limita langit”. dan saya…”

“Saya sangat senang pada tahun 2022 saya bisa tampil live di depan publik, setelah 2 tahun berturut-turut konser virtual, sekarang saya bisa live bersama publik”, kata Jane Callista saat konser. Ia berharap konsernya kali ini dapat membawa kebahagiaan bagi para penggemarnya. “Semoga menghibur dan semoga musik saya bisa membawa kebahagiaan bagi semua pendengar. Konser ini adalah persembahan saya untuk anak-anak Indonesia,” kata Jane yang memilih Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2022, selain mengakhiri masa kecil Jane sebagai dia sudah remaja pada usia 14 tahun ini.

Konser tunggal Jane Callista diluncurkan oleh TheREP62 yang juga menjadi promotor konser ini. “Dengan suksesnya konser Jane The Sky & I, kami semakin percaya diri dan tertantang untuk melakukan sesuatu yang lebih besar lagi di masa depan.” antusias Riri Kumalasari, presiden dan produser eksekutif TheREP62. “Sebagai seorang performer, Jane sudah memiliki pengalaman di bidang musikal, entertainment, industri musik dan prestasi Jane yang mendunia dalam membawa nama Indonesia patut diapresiasi dan dihadirkan langsung kepada penonton Indonesia”, lanjutnya. Di masa depan, Jane dan TheREP62 berharap dapat melakukan pekerjaan yang lebih hebat lagi. “Banyak karya yang sudah saya siapkan, semoga bisa segera menghasilkan lebih banyak lagi. Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi anak-anak di Indonesia,” kata Jane menutup pembicaraan.

Sumber:

Download lagu

4 Musisi yang Memutuskan Menjadi Penyanyi Solo

4 Musisi yang Memutuskan Menjadi Penyanyi Solo

Emanuelsandhu – Transisi dari instrumentalis menjadi penyanyi solo memang tidak mudah. Hal pertama yang menonjol tentu saja adalah keputusan para penyanyi solo yang memilih untuk keluar dari band mereka. Kedua, untuk menjadi penyanyi solo instrumentalis seperti gitaris sekaligus drummer dalam sebuah band, pecinta musik seringkali akan skeptis dengan kemampuan vokal sang musisi.

 

Seringkali, mengubah arah anggota band atau instrumentalis menjadi penyanyi solo bisa menjawab kedua hal di atas. Adapun yang pertama, bagaimanapun, alasan untuk meninggalkan band dan mengubah arah adalah masalah pribadi yang sulit untuk diungkapkan secara terbuka. Namun, untuk gerakan kedua, tidak jarang para instrumentalis ini memiliki kemampuan vokal yang kuat dan juga ciri khas tersendiri. Keterampilan ini tentu berperan penting dalam membantu musisi menjadi penyanyi solo berkualitas tinggi bahkan hingga saat ini.

 

Dalam dunia musik internasional, perubahan arah bukanlah hal baru. Banyak musisi legendaris bahkan sampai sekarang beralih peran menjadi penyanyi solo, baik untuk proyek di luar band maupun sebagai profesi serius. Berikut beberapa nama musisi legendaris yang menjadi penyanyi solo.

 

Phil Collins

Sebagai musisi yang menghindari menjadi penyanyi solo, nama Phil Collins cukup dikenal banyak orang. Hal ini tentu saja didasari oleh pencapaian Phil Collins sebagai penyanyi solo yang fantastis setelah ia meninggalkan Genesis. Prestasi Phil Collins sebagai penyanyi solo dan anggota Genesis tak tertandingi. Namun, penggemar Phil Collins sangat menyadari bahwa band rock progresif ikonik ini adalah salah satu tempat Phil Collins mengasah kemampuan bermusiknya untuk menjadi penyanyi solo.

 

Sebelum menjadi penyanyi solo, bahkan penyanyi utama untuk Genesis, Phil Collins adalah drummer band. Faktanya, salah satu penyanyi solo terbaik di industri internasional adalah drummer kelima dalam sejarah Genesis. Keterampilan vokal Phil Collins mulai terdengar samar saat ia mulai mengisi vokal latar untuk band di berbagai panggung live.

 

Pada tahun 1975, Peter Gabriel memutuskan untuk meninggalkan Genesis dan Phil Collins memainkan vokal latar dan rekaman vokal untuk album yang sukses secara komersial A Trick of the Tail. Sejak itu, Phil Collins menjadi andalan band, melepaskan perannya sebagai drummer untuk Genesis.

 

Phil Collins mengambil istirahat dari Genesis dan memulai karirnya sebagai penyanyi solo pada tahun 1981 dengan merilis album debutnya. Album ini dinilai sebagai kontras dengan warna musik yang ditawarkan oleh Genesis di bawah arahan Phil Collins. Karier solo Phil Collins cukup cemerlang dan hingga saat ini masih banyak lagu hits yang diputar di berbagai kesempatan pada platform stream lagu mp3 juice.

 

Iggy Pop

Musisi lain yang memulai karirnya sebagai drummer dan berhasil beralih peran menjadi penyanyi solo adalah Iggy Pop. Musisi ikonik ini mulai bermain musik bersama teman-teman sekolahnya sejak remaja. Iggy Pop memainkan drum dan memainkan blues. Namun, pada tahun 1967, Iggy Pop mulai menemukan tujuan lain dalam bermusik, yaitu menjadi penyanyi, dengarkan di stafaband.

 

Perubahan arah ini dirasakan Iggy Pop saat melihat penampilan The Doors secara live. Penampilan eksentrik mendiang Jim Morrisson dan The Doors menginspirasi Iggy Pop untuk tampil di atas panggung yang menyaingi musisi idolanya. Dari sana, Iggy Pop akhirnya membentuk unit proto-punk bernama Iggy Pop and The Stooges. Selain tampil bersama The Stooges, Iggy Pop juga menampilkan beberapa ciri musik ketika ia memutuskan untuk menjadi penyanyi solo.

 

Graham Coxon

Setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai gitaris dan penulis lagu untuk Blur, Graham Coxon juga berusaha membuktikan kepada dunia bahwa ia bisa bermusik secara mandiri dan menjadi penyanyi solo profesional. Namun, sebelum resmi meninggalkan Blur pada 2002, Graham Coxon telah merilis tiga album sebagai penyanyi solo.

 

Langit terlalu tinggi, D emas dan gagak ada di dalam darah. Konsistensinya sebagai penyanyi solo cukup lugas. Graham Coxon telah dikenal sebagai penulis lagu yang terpercaya sejak ia berada dalam kabut. Jadi skill ini juga memudahkan proses produksi album pribadi Anda sebagai penyanyi solo. Setelah resmi keluar dari Blur, Graham Coxon terus memproduksi beberapa album sebagai penyanyi solo. Pada 2018 dan 2019, Graham Coxon juga ikut memproduseri soundtrack khusus seri Netflix

 

Marcell Siahan

Marcell Siahaan adalah salah satu musisi Indonesia yang berubah 180 derajat. Sebelum dikenal sebagai penyanyi solo hits, Marcell Siahaan adalah drummer band hardcore asal Bandung. Selain Marcell Siahaan, band hardcore ini juga dipimpin oleh Arian13, Robin Malau dan Prima. Pada tahun 1998 Marcell Siahaan memutuskan keluar dari Puppen untuk melanjutkan studinya. Namun, pada tahun 2022, Marcell Siahaan menjadi rekanan Shanty dan menarik banyak perhatian dengan kualitas vokalnya. Selain menjadi penyanyi solo, Marcell Siahaan kini juga menjadi aktor.