Apakah ciri hamil bayi down syndrome bisa diketahui? Selama hamil, memang kita perlu waspada dengan setiap hambatan yang mungkin saja terjadi. Salah satunya adalah kemungkinan hamil bayi down syndrome.
Menurut yang Mama baca dari laman Parents, down syndrome merupakan kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki kelainan fisik yang khas serta tingkat kecerdasan yang cenderung rendah. Berdasarkan data dari WHO, diperkirakan 3.000 sampai 5.000 bayi terlahir dengan kondisi seperti ini setiap tahunnya.
Nah, sebelum mengetahui apa saja tanda hamil bayi down syndrome, ada baiknya Mama-Mama mengetahui dulu penyebab dari down syndrome ini. Idealnya, bayi yang normal dilahirkan dengan 46 kromosom. Sementara itu, bayi dengan down syndrome dilahirkan dengan kromosom berlebih, atau sering disebut juga dengan kromosom 21.
Lantas, apa saja tanda hamil bayi down syndrome yang perlu Mama-Mama ketahui? Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Simak selengkapnya di sini ya!
Sesungguhnya hingga kini belum diterima secara pasti apa penyebab dari down syndrome ini. Namun terjadinya down syndrome pada bayi bisa dipicu oleh hal-hal berikut ini, seperti:
- Usia
Umumnya semakin tua usia ibu saat hamil, maka semakin tinggi pula risiko mempunyai anak dengan down syndrome.
- Faktor Genetik
Sekitar 4% kasus down syndrome yang terjadi, dapat berasal dari faktor genetik atau diturunkan oleh orang tuanya.
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, risiko salah satu orang tua menurunkan down syndrome dapat tergantung pada orang tua pembawa kromosom 21, antara lain:
- Apabila ibu yang menjadi agen pembawa atau carrier, risiko down syndrome diturunkan sekitar 10-15%.
- Sementara itu jika pihak ayah yang menjadi carrier, risiko down syndrome diturunkan sekitar 3%.
- Pernah Memiliki Riwayat Melahirkan Bayi Down Syndrome
Bumil yang sebelumnya pernah melahirkan bayi down syndrome, bisa mempunyai peluang lebih besar mengandung kembali bayi dengan down syndrome.
- Ibu Hamil Kekurangan Asam Folat
Asam folat memiliki peranan sangat penting untuk kesehatan ibu hamil serta tumbuh kembang janin. Ketika bumil kekurangan asam folat, dikhawatirkan bisa mengganggu pembentukan kromosom.
Untuk itu, pastikan Mama-Mama mengonsumsi makanan yang tinggi asam folat selama hamil, seperti kuning telur, aneka seafood, sayuran hijau, serta kacang-kacangan.
- Adanya Paparan Zat Kimia atau Radiasi
Ibu hamil yang terlalu banyak terkena paparan kimia, zat asing, maupun radiasi bisa meningkatkan risiko bayi terkena down syndrome. Contohnya asap rokok, asap kendaraan, asap atau limbah industri, serta produk kecantikan yang berbahan kimia berbahaya.
Masih menurut laman resmi Kemenkes, untuk mengetahui kondisi kelainan yang menyebabkan down syndrome, ibu hamil bisa melakukan pemeriksaan NIPT (Non Invasive Prenatal Test).
Tes ini merupakan screening guna mendeteksi kelainan pada janin yang bisa diketahui melalui darah ibu. Nantinya pemeriksaan NIPT akan mendeteksi ada atau tidaknya kelainan pada kromosom yang bisa diperkirakan berhubungan dengan down syndrome.
Pemeriksaan NIPT ini bisa dilakukan setidaknya kalau wanita sudah mengandung sekitar 10 minggu.
Selain melakukan pemeriksaan rutin, menerapkan gaya hidup sehat pun penting buat menjaga kesehatan bumil serta janin yang ada dalam kandungan. Mulai dari memenuhi asupan nutrisi selama kehamilan, menjauhi hal-hal yang dapat membahayakan kehamilan, hingga rutin berolahraga dan istirahat cukup agar ibu hamil tidak rentan stres.